LAGU
KEBANGSAAN
INDONESIA
RAYA
Indonesia Tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negeri
Bangsaku, rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia raya merdeka, merdeka
Tanahku, negriku yang kucinta
Indonesia Raya merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia raya
Sejarah
Lagu Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh
seorang Komponis muda yang bernama Wage Rudolf Supratman.Beliau dilahirkan di
Jakarta pada tanggal 09 Maret 1903 dan wafat pada tanggal 17 Agustus 1938 di
Surabaya.
Lagu Indonesia Raya dikumandangkan
atau dinyanyikan pertama kali pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Sumpah
Pemuda ke II di Jakarta.
Pada
saat jaman penjajahan Belanda Lagu Indonesia Raya tidak boleh dinyanyikan
sehingga pada saat itu lagu Indonesia Raya mengalami 2 kali perubahan.Namun
pada akhirnya lagu Indonesia Raya kembali lagi kepada naskah aslinya.
Seperti
yang kita ketahui, bahwa lagu kebangsaan Indonesia Raya diciptakan oleh seorang
komponis Indonesia, Wage Rudolf Supratman.
Wage
Rudolf Supratman dilahirkan di Cimahi, adalah anak bungsu dari Bapak dan Ibu
Supardjo, seorang Opsir / sersan. Bapak dan Ibu Supardjo adalah asli oprang
Yogyakarta. Ia lalu pindah ke Makasar untu melanjutkan sekolah atasanjuran
kakaknya, yang mendapat tugas dinas di sana. Ia lulus sekolah untuk guru tahun
1922, teatpi bekerja sebagai advokat atau penasihat hukum atas anjuran
kakaknya. Tidak betah karena yang dibela adalah orang - orang kulit putih (
Belanda ), ia lalu tertarik pada dunia mengarang, sambil belajar memainkan
biola dengan kakaknya. Darah seni memang mengalir dari orang tua mereka, yang
ahli seni Jawa.. ia lalu menjadi seorang wartawan. Merasa tidak betah karena
rasa keprofesiannya merasa dikekang oleh penjajah, ia pun kembali ke jalur
seni.
Setelah
itu ia pindah ke Surabaya, lalu kembali di Bandung, bekerja sebagai wartawan di
surat kabar " KAUM MUDA ", lalu ke Jakarta, bekerja pada stasiun
radio "ALPENA" lalu pindah ke "SIN PO " . Ia lalu mengarang
cerpen dan novel pada surat kabarnya. Dan dalam setiap karangannya, ia
menyindir kaum Belanda sebagai penjajah. Tetapi karena ditekan terus oleh
mereka, ia kembali lagi ke musik. Ia terilhami untuk membuat lagu - lagu,
seperti Ibu Kita Kartini, Surya Wirawan danMatahari Terbit.
Suatu hari ia
mendapat tantangan dari para pemuda Indonesia yang Nasionalis, agar menciptakan
lagu yang benar - benar membangkitkan semangat perjuangan, maka ia lalu
bersusah payah menciptakan suatu lagu yang akan menjadi lagu kebangsaan kita.
Bertepatan
dengan Kongres Pemuda 27 / 28 Oktober 2000, ia memperdengarkan lagunya untuk
pertama kalinya di muka umum, dan untuk pertama kalinya juga ia menyanyikan
lagu tersebut diiringi dengan para hadirin. Lagu tersebut berjudul :
"INDONESIA MERDEKA".
Lagu tersebut
langsung diterima oleh para pemuda - pemudi
dan banyak mulut yang menyanyikan lagu tersebut, karena bersifat
perjuangan dan membangkitkan semangat perjuangan, dan bahkan negara lain,
seperti Jerman, Inggris, Amerika, Mesir minti dikirim teks dan not lagu
tersebut, bahkan pemerintah Perancis memintanya untuk mempergelarkan lagu
tersebut dalam sebuah konser untuk menentang imperialisme. Tetapi kalangan
Belanda tidak menyukai lagu tersebut, sehingga dalam sidang Volksraad
diputuskan untuk merubah beberapa kata pada lagu tersebut, seperti judulnya
dirubahmenjadi Indonesia Raya, dan pad reffnya yaitu : " Indones, Indones,
merdeka, merdeka " dirubah menjadi Indonesia Raya, Mulia, Mulia. Tetapi
akhirnya, setelah Ir. Soekarno keluar dari penjara Sukamiskin, beberapa syair
itu terjadi perubahan lagi, yang seluruhnya seperti yang kita kenal
sekarang.
Kalian tentu
heran, apakah WR Supratman itu asli Indonesia atau keturunan Belanda ? ia asli
orang Indonesia, dan nama aslinya adalah Wage Supratman. Rudolf adalah nama
yang didapat ketika ia dibaptis. Tetapi menjelang akhir hayatnya, ia masuk
Islam pada tahun 1932, dan ia wafat di Surabaya tanggal 17 Agustus 1938.
0 comments:
Post a Comment