29/12/11 Suasana stasiun kereta pondok ranji hari ini terasa lebih sepi.
Orang2 yg akan berpergian dari stasiun ini lebih sedikit dibanding
hari-hari yang lalu. Libur natal dan tahun baru membuat banyak orang
mengambil cuti. Memang asyik di saat akhir tahun bisa berlibur bersama
orang-orang terkasih. Selama kantong masih tebal, model pelesiran
seperti ini bisa mengurangi beban kepenatan ibukota. Suasana sepi ini
dimeriahi dengan tingkah suara pengamen beralat musik lengkap. Biola, 2
buah gitar, dan drum dgn lead vokal lumayan menemani orang-orang yang
sedang menunggu kereta. Tak lupa menyelipkan receh atau melemparkannya
ke kotak yang disediakan. Ini juga masih diselingi dgn suara pengamen
buta yang dituntun anaknya sambil menyanyikan lagu dangdut sumbang. Di
pojokan terlihat seorang Bapak yang buntung kakinya mengulurkan tangan
memohon belas kasihan orang-orang yang lalu lalang. Commuter Line
belum juga datang walau waktu sudah berjalan setengah jam. Malah
jadwalnya disodok dgn KRL "odong-odong" yang penuh sesak membawa
penumpang ke Tanah Abang. Untuk jenis ini, tidak terlihat liburan natal
dan tahun baru mempengaruhi kepadatannya. Masih tetap sama, penuh sesak,
bahkan beberapa terpaksa naik ke atap gerbong. Suasana di dalam
sangatlah padat, hanya utk menggeser kaki barang sesentipun susah. Belum
lagi asap rokok yg penuh mengitari seluruh ruangan gerbong dgn
pedagang2 yang menjaja barang dagangan hilir mudik tanpa peduli
penumpang yg kegerahan. Jika bersikeras naik KRL, tak perlu Anda mandi
di rumah. KRL-pun berangkat, meninggalkan penumpang bertiket Commuter
Line. Satu persatu calon penumpang merapat ke peron dua menunggu kereta
mengantarkannya ke Kebayoran, Palmerah, dan terakhir Tanah Abang.
Suasana stasiun Pondok Ranji mulai terasa ramai kembali. Laki-laki dan
prempuan, tua, muda, anak-anak. Semua terlihat cerah ceria. Yang lelaki
terlihat ganteng dan yg perempuan cantik-cantik. Para calon penumpang
wanita, ada yg berpakaian sangat tertutup, ada yg sekedar jilbab gaul,
dgn tampilan masih ingin tetap dikatakan seksi karena lekuk tubuh cuma
dibalut kaos dan jeans ketat. Yang paling banyak adalah yg pakaiannya
sangat minim. Di tengah keramaian spt ini dgn menggunakan rok pendek
menampakkan kontras kulit putih dibalut span hitam kelam, baju berdada
rendah membelah menantang. Belum lagi saat berjalan, geal geolnya begitu
melenakan. Pandangan nanar lelaki mendapat suguhan tersebut membuat
ilusi terbang. Berkhayal utk bisa sekedar menjamah dan merengkuhnya.
Dihidangkan spt itu imanpun goyang. Keberanian wanita2 jaman sekarang
sudah kelewat batas. Seakan ingin menunjukkan kepada dunia jika tubuhnya
bagus. Tidak khawatir jika yang dilakukannya membuat orang lain turut
berdosa. Keretapun datang menerbangkanku ke Tanah Abang. ( by : Bang rusdi, kemayoran)
0 comments:
Post a Comment