SELAMAT DATANG !

Selamat datang !, kami menghargai anda untuk berbagi ilmu,pengetahuan dan saran-saran yang membangun . Kirim via email : Wyudiani@yahoo.com atau yudiedu99@gmail.com Bravo semuanya.

Translate

Sunday 9 December 2012

FORUM KOMUNIKASI ILMIAH GURU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012


FORUM KOMUNIKASI BEST PRACTICE DAN ILMIAH GURU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012
( Hotel Villa Tjokro,Tanggal 27 s.d. 30 Nopember 2012 )

Suatu kehormatan sekali mendapat undangan dari Direktorat Jenderal Pendidikan menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Forum Komunikasi Best Practice dan Ilmiah guru tingkat nasional . Memang tidak terlalu banyak guru yang diundang makanya kesempatan ini tidak kusia-siakan. Pernah sekali-kali kubertanya apa dasar undangan itu ternyata setelah selidik punya selidik bahwa undangan didasarkan pada guru-guru yang telah mengikuti lomba best practice tahun 2011 ditambah dengan guru-guru yang akan ikut lomba best practice tahun ini, waduh terus tahun ini tidak ikut lomba?, gitu. Bukan tidak ikut lomba mungkin belum sempat nulisnya hehe.. ( bilang aja ngga ada ide,,.huh ngeles tak bermakna,red).
Perlehatan nasional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal  Pendidikan Menengah yang diberikan nama Forum Komunikasi Best Practice dan Ilmiah guru yang dilaksanakan pada tanggal 27 s.d 30 Nopember 2012  adalah forum ilmiah guru untuk berbagi pengalaman terbaik dalam tugas keseharianya sebagai pengawas sekolah,kepala sekolah dan guru seluruh Indonesia. Pengawas sekolah sebagai salah satu unsur tenaga kependidikan memiliki peran yang penting dan strategik dalam keseluruhan  upaya peningkatan mutu pendidikan,khususnya dalam meningkatan mutu dan kinerja sekolah. Pengawas sekolah pada tingkat satuan pendidikan bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan serta pegembangan profesional  guru di bdang akademik dan manegerial.
Pengawas sekolah SMA/SMK merupakan tenaga kependidikan yang peranannya sangat penting dalam membina kemampuan profesioanl guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah. Pengawas sekolah juga berfungsi sebagai supervisor akademik dan supervisor managerial.
Sedangkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar,membimbing,mengarahkan,melatih,menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia  dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Dalam melaksanakan tugas kesehariannya,pengawas sekolah dan guru tentunya telah banyak memperoleh  pengalaman. Dari berbagai pengalaman pengawas sekolah dan guru sungguh menjadi berharga ketika dituliskan dalam pengalaman terbaik ( best practice) dari pengawas sekolah dalam tugas kepengawasan dan guru dalam tugas pembelajaran. Pengalaman terbaik dari pengawas sekolah dan guru yang  layak dibagikan dan disebarluaskan kepada pengawas sekolah dan guru-guru lain di seluruh Indonesia. Itulah tujuan diadakannya forum tersebut.

            
 Gambar 1. Peserta mempresentasikan best practisce- nya



Menurut Direktur Pembinaan PTK Dikmen, Surya Dharma,MPA,Ph.D. dalam sambutannya pada pembukaan Forum Komunikasi Best Practice dan Ilmiah guru tingkat nasional tahun 2012 bahwa best practice adalah suatu ide/langkah baru yang telah  memberikan kontribusi luar biasa berkesinambungan dan inovatif dalam memperbaiki kehidupan masyarakat. Dari semua kumpulan best practice adalah yang diterima PTK Dikmen  adalah penelitian tindakan kelas, padahal secara konsep best practice tidak melulu penelitian tindakan kelas bisa saja ide atau langkah-langkah praktis tidak mesti dilalui dengan sebuah penelitian, lebih dalam lagi Pak  Surya Dharma dalam sambutannya menyoroti pada tantangan guru abad XXI beliau menandaskan bahwa guru memiliki peran sangat strategis dan sentral dalam proses peningkatan mutu pendidikan,mengingat tugas dan fungsinya menuntut mereka untuk senantiasa berada di garis terdepan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu,sosok guru yang profesional merupakan syarat mutlak bagi terciptanya sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Apalagi faktor lingkungan yang terus berubah,berkembang dan kompleks menuntut guru untuk selalu belajar dan responsif, agar pola dan strategis pembelajaran yang mereka jalankan di kelas bisa disesuaikan dengan tuntutan dan perubahan lingkungan. Kemudian ia tambahkan juga ,bahwa tuntutan guru untuk selalu belajar dan  bersikap responsif terhadap perubahan itu secara  tegas juga dinyatakan dalam Global Agenda for Children : Learning for 21 century.
“ In order for the world to survive and prosper in the new century,people will need to learn more and learn differently. A child entering the new century will likely face more risk and uncertainties and will need to gain more skills than any generation before”.
Pernyataan diatas menurutnya menunjukkan bahwa untuk menghadapi abad 21, kita dituntut terus belajar lebih banyak.Kita juga harus belajar dengan pendekatan atau cara yang berbeda pula karena kita menghadapi zaman yang berbeda pula. Para peserta didik pada abad 21 menghadapi resiko dan ketidakpastian sejalan dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan,ekonomi,sosial dan budaya,sehingga peserta didik dituntut untuk belajar lebih banyak dan proaktif agar mereka memiliki pengetahuan dan keahlian yang lebih kaya. Para peserta didik saat ini hidup dalam dunia yang berbeda dan jauh lebih kompleks dibanding jaman sebelumnya. Intinya beliau menyimpulkan bahwa diabad 21 para peserta didik sebagai produk pendidikan dituntut untuk memiliki kemampuan dan pengetahuan  yang dibutuhkan antara lain: communication skill,critical and creative thinking,information/digital literacy,inquiry/reasoning skill,interpersonal skill,multicultural/multilingual literacy,problem solving dan teknological skill dan ini sebagai benchmark kompetensi lulusan peserta didik pada abad 21. Sementara untuk mengimbangi kebutuhan peserta didik tersebut terhadap guru , kata beliau ada pendapat  menarik yang dikemukakan oleh Andrew and Churches tentang karakteristik guru di abad 21 . Menurut mereka ,terdapat delapan karakteristik guru untuk menghadapi tuntutan abad 21 dalam konteks guru sebagai sosok terdepan yang melaksanakan proses pembelajaran dan berinteraksi langsung dengan peserta didik di kelas antara lain:the adaftor,the Visionary,the collabolator,the risk taker, the leaner, the communicator,the model, dan the leader. Lengkap sudah apa yang dikemukakan pak Dirjen ini sebuah pencerahan pendidikan yang sangat bagus sekali sehingga kedepannya pendidikan yang berpotret abad 21 dapat kita terapkan  tinggal keseriusan guru menyikapi ini maukah untuk berubah sehingga benar-benar peserta didik sebagai competitor dan supervivor yang tangguh diabad 21 , semoga.
Selama 4 hari  kegiatan  berlangsung rundown-nya lebih banyak berisi penyampaian dan sharing beberapa hasil best practice pengawas sekolah dan guru seluruh Indonesia mereka dibentuk  dalam sebuah forum diskusi dan simpulkan dalam format laporan focus group discussion (FGD). Ternyata banyak juga karya inovatif guru di seluruh Indonesia,hasil FGD akan dibukukan untuk disebarkan ke seluruh Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi pengembangan kemajuan pendidikan Indonesia.

         Gambar 2. Suasana Diskusi pada forum best practice
Disamping diskusi juga ada juga yang tidak kalah menariknya adalah pencerahan pendidikan kembali oleh Prof.Dr. Bhaedowi,M.Si. yang juga mantan wakil menteri pendidikan nasional  itu beliau menyoroti juga masalah “ Tantangan guru dan Pengawas Sekolah menghadapi pembelajaran siswa”. Ada akronim yang sangat dikenal oleh beberapa kalangan pendidik yang disampaikan pak professor itu adalah 4  S yang Gembrot tentunya untuk guru yaitu kerja keras,kerja cerdas,kerja iklas, dan  kerja tuntas, Gembrot (gembira dan berbobot ).
                                      

         Gambar 3. Penyampaian seminar pendidikan oleh Prof. DR. Baedhowi,M.Si.
Beliau menjabarkan juga makna orang bekerja yang pernah dialaminya/empiris  sampai saat ini, tujuan orang bekerja menurut beliau adalah penghasilan semata, karir,kepuasan batin dan mengabdi dari ranah diatas manakah pilhan kita  itu barangkali yang  ingin diungkapkannya kata beliau asal jangan salah tujuan. Dan satu hal lagi yang paling penting kata beliau menyikapi penyelenggaraan pendidikan bermutu dan berkarakter antara lain yaitu Dengan positif bukan dengan  negatif dan seterusnya; holistik-parsial,konsepsional-coba-coba,rasional-emosional,pedagogis-birokratis,penalaran-penasaran,proaktif-reaktif,,profesional-amatir,kreatif-pasif, obyektif-subyektif sementara dalam pendidikan ia juga menyoroti adanya perubahan dalam pendidikan . Peran guru sebagai fasilitator,tutor sebaya sekaligus sebagai pembelajar. Peran peserta didik sebagai periset,problem solver dan pembuat strategis sementara materi yang diusulkan materi tematik yang sekarang ini memang lagi dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.Sementara perkembangan  pendidikan pada abad 21 hampir tidak jauh beda dengan apa yang diungkapkan oleh pak dirjen dikmen PTK kita.
 Terus  apa langkah-langkah kita selanjutnya setelah membaca wacana diatas menyikapi abad 21 yang penuh dengan berbagai kondisi yang tidak jelas, jika boleh menyimpulkan wacana diatas ada berapa catatan penting yang mungkin sebagai bahan renungan untuk segera disikapi yaitu antara lain guru seharusnya  mampu melakukan adaptasi, memiliki visi yang jelas, mampu berkolaborasi,berani mengambil resiko,guru sebagai seorang pembelajar,guru sebagai sosok yang baik dalam berkomunikasi,sebagai model bagi siswanya dan yang lebih terpenting lagi sebagai pemimpin didalam kelasnya.
Sebuah pencerahan pendidikan mengarah untuk lebih maju di jaman abad 21, 4 hari mengikuti kegiatan Forum Komunikasi Best Practice dan Ilmiah guru tingkat nasional tahun 2012  benar-benar sangat bermanfaat khususnya sebagai responden kegiatan itu secara langsung selain kita bertemu dengan teman-teman guru se-Indonesia juga bertukar pengalaman dalam mengembangkan pendidikan.Orang bijak bilang untuk melakukan sesuatu yang terbaik lakukanlah pada diri kita sendiri berproseslah untuk selalu menjadi yang terbaik . Mudah-mudahan langkah yang baik ini akan digantikan oleh Allah yang Maha Kuasa dengan ganjaran yang lebih baik dari apa  kita yang kita inginkan, mari kita sisingkan lengan kita dengan berselempang semangat untuk memajukan pendidikan bangsa kita ini. Bravo guru Indonesiaku, Bravo untuk anak-anakku. ( Responden,, Walan Yudiani, Ketika mengikuti Kegiatan Forum Best Practice dan Ilmiah Guru Tingkat nasional tahun 2012 ).



0 comments:

Post a Comment