SELAMAT DATANG !

Selamat datang !, kami menghargai anda untuk berbagi ilmu,pengetahuan dan saran-saran yang membangun . Kirim via email : Wyudiani@yahoo.com atau yudiedu99@gmail.com Bravo semuanya.

Translate

Friday 17 May 2013




Riwayat Baden Powell

        Jika kamu ingin mengenal kepramukaan lebih dalam lagi, kamu harus tahu tentang orang yang mendirikan kepanduan, salah seorang yang disebut ‘Boy-man’ atau orang dewasa yang bersemangat muda. Dia adalah Lord Baden Powell of Gilwell, Bapak Pandu dunia, yang dikenal sebagai ‘BP’. Robert Stephenson Smyth Baden Powell dilahirkan di London, Inggris pada 22 Pebruari 1857. Ayahnya bernama Domime H.G. Baden Powell, seorang Profesor di Oxford. Dan ibunya adalah putri admiral Inggris, W.T.Smyth. Ayahnya meninggal ketika BP berusia tiga tahun, masa-masa kecilnya seringkali dijalani dengan keprihatinan dan kesukaran bersama Ibu dan enam saudaranya yang masih dibawah usia empat belas tahun, tetapi berkat cinta kasih sang ibu terhadap anak-anaknya, segala kesulitan hidup dapat diatasi. Sejak kecil BP bersama keempat saudara-saudaranya senang sekali berkemah dan melakukan pengembaraan diberbagai tempat di inggris. Pada tahun 1870 BP bersekolah di Charterhouse school di London dengan beasiswa. Ia bukan seorang pelajar yang luar biasa, tetapi ia adalah salah seorang anak yang giat dan selalu menjadi pusat perhatian teman- temanya disekolah. Ia terkenal sebagai Keeper (penjaga gawang) Tim sepakbola sekolahnya dan kecakapannya dalam bermain sandiwara. BP juga gemar akan musik dan melukis. Lukisannya kelak menghiasi buku-buku karangannya sendiri. Pada usia 19 tahun BP tamat bersekolah di Charterhouse, dan setelah ada kesempatan ia masuk dalam Resimen ketentaraan berpangkat Pembantu letnan dan ditugaskan di India, dan membentuk barisan sayap kanan dalam pasukan berkuda bernama ‘Charge of The Light Brigade’ yang terkenal dalam perang Krim. BP menjalankan kewajibannya dengan gemilang dalam dinas ketentaraan dan menjadi Kapten pada usia 26 tahun, pada saat itu Ia pernah memperoleh piala ‘pigsticking’ yang sangat dihargai di India, karena keterampilannya dalam berburu dengan menunggangi kuda dan hanya bersenjata sebilah tombak pendek. Pada tahun 1887 BP ditugaskan di Afrika, dan ikut serta dalam serangan terhadap orang-orang Zulu dan Suku-suku bangsa ashanti yang buas dan prajurit-prajurit Matabele yang kejam. BP disegani dan ditakuti oleh penduduk ditempat itu karena keberanian dan kepandaiannya, sehingga ia kemudian diberi julukan ‘Impeesa’ atau srigala yang tak pernah tidur.
         Dan pada tahun 1899 secara otomatis BP naik pangkat menjadi Kolonel. Selama di tempatkan di Afrika Selatan, kesukaran yang dihadapi semakin hari kian bertambah. Hubungan antara Pemerintah Inggris dan p emerintah Republik Transval telah memuncak pada titik perpecahan. BP diperintahkan supaya membentuk dua Batalyon pemburu berkuda untuk menaklukkan kota Mafeking- Sebuah kota ditengah-tengah Afrika Selatan- dari tangan musuh.Dan perjuangan itu tidaklah mudah, Karena penduduk asli disana pernah mengatakan bahwa “Siapa yang menduduki Mafeking, akan berkuasa di Afrika Selatan”. Dalam peperangan yang pecah selama 217 hari, BP dan pasukannya akhirnya berhasil keluar dari kepungan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar dan berhasil menduduki Mafeking, sampai kemudian Pasukan-pasukan bantuan yang datang memberi pertolongan pada tanggal 18 Mei 1900. Selama itu negeri Inggris menanti akhir peperangan dengan rasa khawatir. Sampai kemudian datang berita “Mafeking telah tertolong”.
            Dan negeri Inggris bersukacita merayakan keberhasilan yang diraih oleh BP dan pasukannya. Pada tahun 1901, BP yang telah naik pangkat menjadi Jenderal Mayor kembali ke Inggris sebagai Pahlawan, setelah tugasnya selesai di Afrika Selatan. Namanya menjadi terkenal, bahkan Buku karangannya yang berjudul ‘Aids to Scouting’ (Pedoman untuk memandu) yang semula untuk kalangan tentara menjadi buku bacaan wajib di Sekolah-Sekolah bagi Laki-laki. Disinilah BP menyadari suatu panggilan. Ia sadar, bahwa disinilah ia mempunyai kesempatan untuk menolong anak-anak di negaranya agar tumbuh menjadi orang yang kuat. Dan karena ketekunannya dalam mengembangkan pikiran-pikiran tentang kepanduan. Ia hendak meyakinkan kesemua orang bahwa pikirannya itu suatu saat akan ada hasilnya. Dan pada musim panas tahun 1907 ia mengajak Duapuluh orang anak dalam Perkemahan Kepanduan pertama di Brownsea Island di Terusan Inggris. Perkemahan itu terselenggara dengan baik dan menjadi perhatian dunia. Setelah itu, pada tahun 1908 BP menerbitkan buku pedoman untuk latihan kepanduan setiap tiga bulan sekali, berjudul ‘Scouting For Boys’ yang kemudian menjadi cikal bakal kepanduan di seluruh dunia. Gerakan Kepanduan terus berkembang-luas di tahun 1910. Sehingga BP sadar bahwa kepanduan akan menjadi pekerjaannya hidupnya. Ia mempunyai pandangan dan keyakinan, bahwa ia akan lebih berjasa lagi bagi tanah airnya apabila ia melatih para orang muda supaya menjadi warga negara yang baik, daripada melatih mereka agar dapat berperang. Karena itu, BP meletakkan jabatannya dalam ketentaraan, dimana ia telah berpangkat Letnan Jenderal, dan memasuki ‘hidup keduanya’ dalam pengabdian kepada dunia melalui kepanduan. Pada tahun 1912 BP mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para Pandu deberbagai Negara. Ini adalah awal Kepanduan sebagai persaudaraan sedunia. Sampai Perang Dunia pertama meletus dan menghentikan pekerjaannya sementara, sampai pada tahun 1920 para Pandu dari seluruh dunia berkumpul di London dalam pertemuan kepanduan Internasional yang pertama yang disebut Jamboree. Dan di malam terakhir kegiatan, yaitu pada tanggal 6 agustus BP diangkat menjadi ‘Chef Scout of the World’ atau Bapak Pandu Dunia. Jambore Dunia berikutnya diadakan di Denmark pada tahun 1924, di Inggris pada 1929, di Hongaria pada 1933 dan tahun 1937 di Belanda. Dalam setiap kegiatan Jamboree itu BP memegang peranan dengan penuh semangat dan dihormati oleh pandu-pandu kemanapun ia pergi. Tetapi Jamboree itu hanya merupakan sebagian dari usaha kearah persaudaraan dunia. BP seringkali berpergian untuk kepentingan Kepanduan, ia selalu melakukan surat-menyurat dengan para pemimipin kepanduan diberbagai negara dibelahan dunia dan terus menulis tentang Kepanduan serta menghiasi karangan-karangan bukunya dengan gambar yang dibuatnya sendiri. Pergerakan Kepanduan terus berkembang dan jumlah anggotanya meningkat selama 21 tahun sejak pertamakali dirintis oleh BP. Anggota pada saat itu berjumlah lebih dari Dua Juta orang diseluruh Dunia.
        Dan atas jasa-jasanya BP dianugerahi oleh Raja Inggris, George V dengan julukan Baron dengan nama Lord Baden Powell of Gilwell. Ketika akhirnya, setelah delapan puluh tahun dalam usahanya, kekuatannya mulai berkurang, BP kembali ke afrika yang dicintainya bersama istri tercintanya Lady Baden Powell, yang merupakan Pemimpin Kepanduan Puteri Dunia. Mereka bertempat tinggal di Kenya. Suatu tempat yang tenteram dengan pemandangan yang indah ditengah-tengah hutan yang luas menuju puncak-puncak gunung yang diselimuti salju. Disanalah BP meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941. Sebulan lebih sedikit sebelum ulang tahunnya kedelapan puluh empat. Pesan terakhir Baden Powell Pandu-pandu yang kucinta, Jika kamu pernah melihat sandiwara ‘Peter Pan’. Maka kamu akan ingat, mengapa pemimpin bajak laut selalu membuat pesan-pesannya sebelum ia meninggal, karena ia takut, kalau-kalau ia tak akan sempat lagi mengeluarkan isi hatinya, jika saat ia menutup matanya telah tiba. Demikianlah halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum akan meninggal, namun saat itu akan tiba bagiku juga. Oleh karena itu aku ingin menyampaikan kepadamu sekedar kata perpisahan untuk minta diri…………
         Ingatlah, bahwa ini adalah pesanku yang terakhir bagimu. Oleh karena itu renungkanlah! Hidupku adalah sangat bahagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sakalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu seperti aku. Saya yakin, bahwa tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kejayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah mambuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih kanak-kanak, sehingga kamu kelak dewasa. Usaha menyelidiki alam akan timbul kesadaran dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan oleh Tuhan didunia ini supaya kamu dapat menikmatinya ! Lebih baik melihat kebagusan-kebagusan pada suatu hal daripada mencari kejelekan-kejelekannya. Jalan nyata yang menuju kebahgiaan ialah membahagiakan orang lain. Berusahalah agar supaya kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada tatkala kamu tiba didalamnya. Dan bila giliranmu tiba untuk meninggal, maka kamu akan meninggal dengan puas, karena kamu tak menyia-nyiakan waktumu, akan tetapi kamu telah mempergunakannya dengan sebaik-baiknya. Sedialah untuk hidup dan meninggal dengan bahagia. Masukkanlah paham itu senantiasa dalam janji Pandumu, meskipun kamu sudah bukan kanak-kanak lagi dan Tuhan akan berkenan mengkaruniai pertolongan padamu dalam usahamu. Temanmu, Baden Powell Gilwell
( Ditemukan diantara kertas-kertas Baden Powell sepeninggalnya, pada 8 Januari 1941 ). 

0 comments:

Post a Comment